Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 07:32:57【Resep】865 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(29813)
Sebelumnya: Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen
Selanjutnya: Stafsus: MBG
Artikel Terkait
- Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai
- Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- Pemkab Bogor mantapkan infrastruktur dan sertifikasi dapur MBG
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target
- Dinkes Kota Malang temukan mikroba di dalam sampel MBG
- Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng
- Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
- Pimpinan Komisi X dukung penerapan "school kitchen" dalam MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Badan Gizi Nasional tekankan kebersihan MBG cegah keracunan pada anak

BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun

Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner

Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan

Jepang lanjutkan ekspor makanan laut ke China setelah larangan dicabut

Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah

KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau

AHY kampanye bersihkan mangrove sebagai inisiatif infrastruktur hijau